Subscribe:

Sabtu, 20 November 2010

Ikan Lepu Batu, Mimpi Buruk Para Penyelam


Terumbu karang adalah salah satu wilayah bawah laut yang paling indah. Sebabnya tidak lain karena di wilayah tersebut terdapat banyak hewan dengan bentuk yang unik & berwarna-warni. Karena keindahannya itulah, daerah terumbu karang menjadi salah satu tujuan wisata favorit bagi para para wisatawan & penyelam. Namun, terumbu karang tidak selalu berisi soal hal-hal yang indah. Wilayah ini juga menyimpan salah satu hewan laut paling mematikan yang pernah diketahui manusia : ikan lepu batu (stonefish). Apa itu ikan lepu batu & apa yang membuatnya mematikan?

Deskripsi & Pola Hidup

Sebelum kita bicara soal seberapa berbahayanya ikan lepu batu, kita kupas dulu soal ikan ini supaya bisa mendapatkan gambaran lebih jelas. Ikan lepu batu (atau ikan batu) adalah sebutan yang diberikan untuk ikan laut yang berpenampilan seperti batu ini. Ada beberapa spesies ikan lepu batu yang diketahui manusia di mana semuanya diketahui memiliki racun, namun pembahasan kali ini akan difokuskan pada ikan lepu batu karang (reef stonefish; Synanceia verrucosa). Ikan lepu batu secara taksonomis juga diketahui memiliki kekerabatan dengan ikan kalajengking & ikan lepu ayam (lion fish), 2 ikan laut lain yang juga sama-sama beracun.

Ikan lepu batu karang hidup di perairan hangat wilayah Hindia & Pasifik di mana mereka rata-rata berukuran 30 cm lebih. Perairan yang dipilih umumnya adalah perairan berkarang atau yang dipenuhi tumbuhan ganggang kecil. Bukan tanpa alasan kenapa perairan jenis itu yang dipilih. Kondisi lingkungan pada perairan tersebut membantu ikan lepu batu menyamar sehingga sulit dilihat oleh makhluk air di sekitarnya.


Selain di perairan berkarang & berbatu-batu, ikan lepu batu juga bisa ditemukan di wilayah berpasir atau berlumpur. Ketika sudah menemukan tempat yang cocok, maka ia akan segera menggali lubang di pasir dengan sirip dadanya & kemudian membenamkan bagian bawah tubuhnya ke dalam pasir. Setelah itu, ikan lepu batu akan diam saja sehingga sulit ditemukan & ketika dilihat, tidak berbeda jauh dengan batu karang di tengah-tengah dasar laut berpasir.

Fungsi utama kamuflase ikan lepu batu adalah untuk berburu. Saat berkamuflase, ikan ini tidak bergerak sama sekali & hanya sesekali menggerakkan matanya yang kecil untuk mengamati kondisi sekitarnya. Ketika ada ikan atau udang kecil mangsanya yang mendekat, ikan itu akan tetap diam sambil memperhatikan calon mangsanya tersebut dengan seksama. Begitu calon mangsanya itu sudah berada dalam jangkauannya, ikan tersebut tiba-tiba mencaplok mangsanya dengan kecepatan hanya sepersekian detik. Begitu cepatnya gerakan ikan tersebut dalam mencaplok mangsanya sehingga gerakannya hampir tidak terlihat oleh mata telanjang.

Hal yang menarik adalah meskipun ikan lepu batu karang memiliki racun, ia tetap memiliki musuh di lautan. Musuh yang diketahui memakan ikan lepu batu karang adalah hiu (terutama hiu putih besar & hiu macan) & ular laut api (Astrotia stokesii). Tidak diketahui bagaimana hewan-hewan tersebut bisa memakan ikan lepu batu tanpa tewas akibat racunnya. Laporan mengenai hewan-hewan pemangsa ikan lepu batu sendiri diketahui dengan cara membedah isi perut hewan-hewan pemangsanya sehingga bisa diketahui apa saja yang dimakan oleh hewan yang bersangkutan.


Mimpi Buruk Para Penyelam

Sekarang mari kita bicara soal bahaya ikan ini bagi manusia. Para penyelam di perairan tropis selalu diwanti-wanti untuk tidak menginjakkan kaki atau menyentuh sembarangan benda-benda di dasar laut, salah satunya ya untuk menghindari bahaya dari ikan lepu batu karang. Ikan lepu batu karang memiliki racun yang sangat kuat & ia bahkan disebut-sebut sebagai ikan paling beracun di lautan!

Hal pertama yang memusingkan bagi para penyelam yang ingin menghindari bahaya dari ikan lepu batu jelas karena penampilannya yang SANGAT sulit dibedakan dari lingkungan sekitarnya. Lebih repotnya lagi, berbeda dengan ikan pari yang akan berenang menjauh ketika ada makhluk berukuran besar di dasar laut yang mendekatinya. Ikan lepu batu tidak akan bergerak & hanya menegakkan duri-duri penggungnya yang sangat beracun saat merasa terancam. Karena itulah penyelam yang menginjakkan kakinya di dasar lautan tidak akan menyadari bahaya yang akan menimpanya - tidak sebelum tiba-tiba ia merasa kakinya seperti tertusuk & terbakar saat menginjak ikan tersebut!


Bila ada penyelam yang tanpa sengaja menginjak - atau dalam kasus lain, memegang - ikan tersebut, pertolongan pertama yang harus diberikan adalah segera mengeluarkannya keluar air. Hal selanjutnya yang dilakukan adalah merendam atau mengompres bagian yang sakit dengan air panas. Racun dari ikan lepu batu terbuat dari protein & karena protein bisa diuraikan komponennya (di-denaturasi) dengan suhu tinggi, pemberian air panas bisa membantu mencegah racunnya menyebar lebih jauh. Namun khusus untuk kasus tersengat ikan lepu batu, air yang diberikan juga tidak boleh berupa air yang masih mendidih karena air mendidih justru bisa melukai kulit & menyebabkan lukanya bertambah parah.

Kunci utama dalam menolong penyelam yang terkena racun ikan lepu batu adalah kecepatan & kesigapan karena jika penyelam yang bersangkutan terlambat ditolong hingga kurun waktu 2 jam, orang yang bersangkutan bisa meninggal. Bahaya lainnya adalah jika penyelam yang terkena racun tidak segera dikeluarkan dari air, ia bisa tewas di tempat akibat tenggelam. Orang yang selamat sendiri kadang-kadang tetap sulit mempergunakan anggota tubuh yang dulu terkena racun secara normal karena racun tersebut bisa menyebabkan kerusakan jaringan (nekrosis) pada bagian tubuh yang terkena - utamanya bila dosis racun yang masuk ke dalam tubuh berjumlah besar.

Hal yang cukup unik adalah meskipun berbahaya, tetap ada orang yang secara sengaja mencari-cari ikan tersebut. Salah satu kegunaan ikan tersebut bagi manusia adalah sebagai ikan laut peliharaan yang eksotis. Di Jepang, ikan ini juga diketahui dimakan sebagai sashimi berharga tinggi dengan nama "okoze". Sementara di Hongkong, daging ikan ini dijual di pasar-pasar setempat. Orang-orang Aborigin Australia juga diketahui mengkonsumsi ikan ini dengan melihat adanya tulang-tulang ikan tersebut pada tumpukan sampah yang mereka hasilkan.


Dibuat Oleh: Apocrita Petrel
(Klik untuk menghubunginya)

5 komentar:

MUSEUM KEIKHLASAN mengatakan...

saya terkena ikan ini tgl 25 des 2010. alhamdulillah. Alloh masih memberikan kesempatan untuk sembuh dari racunnya.

Admin Ajirianto Studio mengatakan...

Alhamdulillah... Hmmm,, btw, kena racunnya di perairan mana???

Martadinata bin H. Muchtar bin Wahab mengatakan...

kemaren waktu saya menjala ikan dan kebetulan jalanya nyangkut pas saya coba melepas jala saya terpegang ikan lepu di jari tengah. biasanya saya obati dengan getah daun siap (saya gak tau bahasa indonesianya apa, ini bahasa bengkulu selatan) tapi saat itu gak ada, akkhirnya ujung jari saya membiru dan tangan jadi kaku dan sangat sakit. setelah berobat dan disuntik Alhamdulillah saya bisa buat comment ini.

Uang Facebook mengatakan...

ikan lepuh mengerikan..
dulu temanku banyak yg diamputasi kakinya, karena menginjak ikan lepuh.. hati-hati jalan didaerah karang.!!!

Uang Facebook mengatakan...

ikan lepuh sangat berbahaya, dulu temanku banyak yg di amputasi kakinya krna menginjak ikan lepuh..
Hati-hati jalan didaerah karang.!!!